• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • English
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Menara Ilmu - Smarabudaya
Pusat Studi Kebudayaan
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Artikel
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Informasi
  • Infografis
  • Kontak
  • Profil
  • Beranda
  • Artikel
Arsip:

Artikel

Gugon Tuhon dan Modernitas: Tantangan Menjadi Orang Jawa di Tengah Simpang Peradaban 

Artikel Minggu, 5 Desember 2021

“Aja dolan wayah surup, mengko nek digondhol wewe!” (“Jangan bermain di waktu senja, nanti kalau diculik hantu wewe!”) 

Barangkali, generasi postmillennial yang lahir pada awal abad ke-21 sudah tidak lagi mengenal pantang-larang tersebut. Bahkan, bisa jadi mereka pun tidak akrab lagi dengan apa, siapa dan bagaimana bentuk sesosok wewe itu. Pada kenyataannya, tiap senja hari kita bisa melihat betapa banyaknya anak-anak dan remaja yang justru duduk berkerumun di sudut-sudut ruang publik, lebih-lebih dengan akses wi-fi yang gratis dan cepat, untuk bermain mobile game atau sekadar bermedia sosial. Bahkan tak sedikit pula yang dengan tegas menyergah dengan kata-kata “Ah, mitos!”, “itu ‘kan cuma takhayul!”, atau malah dari kalangan orang Jawa sendiri sering terbetik kata-kata “gugon tuhon kok diandel” (gugon-tuhon kok dipercaya). Hal ini membuktikan beberapa hal, di antaranya bahwa gugon tuhon ini telah lekang dimakan zaman, atau bahkan juga berarti lain: bahwa manusia Jawa sedang berubah menuju pola pikir yang lebih rasional, pragmatis, dan bisa jadi, juga hedonistik: semata-mata mengejar kenikmatan inderawi tanpa mempedulikan asas nilai, termasuk di dalamnya nilai-nilai kebudayaan yang terkandung dalam berbagai produk peradaban, di antaranya gugon tuhon.  read more

Pertarungan Identitas dalam Hip-Hop Jawa

ArtikelInfografis Senin, 15 November 2021

Lagu “Ora Minggir Tabrak” yang dipopulerkan oleh Kill the DJ dari Jogja Hip Hop Foundation, yaitu komunitas Hip-Hop Jawa yang ada di Yogyakarta beberapa waktu lalu sempat menjadi sangat populer setelah ditayangkan sebagai sound track dalam film tanah air, Ada Apa dengan Cinta? 2. Lagu tersebut bahkan menjadi sebuah tombak atas bangkitnya lagu hip-hop Jawa lainnya. Pun, pengaruhnya juga cukup besar dalam perkembangan penggunaan bahasa Jawa antar masyarakat yang mengutip dari lirik lagu-lagunya. Padahal, berdirinya budaya hip-hop sendiri datang dari Afrika-Amerika pada tahun 1970an yang dapat dibilang cukup jauh dari Pulau Jawa. Namun, pengaruh hip-hop dari generasi X yang telah dileburkan menjadi satu dengan budaya Jawa, justru menarik perhatian masyarakat. Lantas, sebenarnya, representasi identitas semacam apa yang ingin ditunjukkan melalui Hip-Hop Jawa ini? read more

Piwulang R.M Suryopranoto

Artikel Jumat, 12 November 2021

꧋ꦱꦧꦫꦁꦥꦁꦒꦮꦺꦏꦁꦏꦺꦴꦠꦶꦤ꧀ꦢꦏ꧀ꦏꦏꦺꦱꦧꦶꦱꦧꦶꦱꦲꦫꦃꦲꦼꦤ꧀ꦏꦭꦮꦤ꧀ꦱꦸꦕꦶꦤꦶꦁꦔꦠꦶ꧉

Sabarang panggawe kang kotindakake sabisa-bisa arahěn kalayan sucining ati

‘Suatu pekerjaan yang engkau lakukan sebisa mungkin niatkanlah dengan kesucian hati’

Sawiji-wijining panggawe kang kolakoni, iku anggěpěn wajib. Murih dadining panggawe sarta těkaning panědya. Aja kongsi manut sěněnging ati kang ora běněr. Wujude kayata: mung melik pangalěmbana, wědi cinacat melik owahan kang rupa dhuwit utawa liya-liyane. Kang koanggěp dadi kauntungan kang mangkono iku bangět kaliru, malěsat saka garising kautaman tuwin kaluhuran, těmahan dadi asoring dhiri sarta nistha jěněngmu. Beda karo kang niyat amung anuhoni wajib aměsthi antuk luhur sarta utama. Apa maneh kasěbut mulya jěněngmu. read more

Ayo Dolanan! Mengenal Kembali Tembang Dolanan dan Permainan Anak

Artikel Sabtu, 30 Oktober 2021

       Masa kanak-kanak adalah masa yang menyenangkan, pada usia tersebut kita mulai belajar dengan bahagia melalui bermain. Dunia anak-anak merupakan dunia yang menyenangkan dan penuh warna, namun juga sarat akan nilai-nilai budi pekerti. Di Jawa kesenangan dan budi pengajaran budi pekerti tertuang pada tembang dolanan dan dolanan bocah. Tembang dolanan merupakan salah satu jenis lagu yang populer dalam masyarakat Jawa yang ditujukan untuk dinyanyikan oleh anak-anak sebagai saran bermain dan belajar. Sedangkan dolanan bocah merupakan bentuk permainan anak tradisional yang ada di Jawa, terkadang tembang dolanan tergabung menjadi bagian dalam suatu dolanan bocah. Tembang dolanan dan dolanan bocah tidak serta merta hanya menjadi wahana bermain anak-anak akan tetapi juga sebagai media pembelajaran edukatif dan juga sebagai media pendidikan karakter. read more

Link



Recent Posts

  • Batik Baita Adi
  • Gugon Tuhon dan Modernitas: Tantangan Menjadi Orang Jawa di Tengah Simpang Peradaban 
  • Pertarungan Identitas dalam Hip-Hop Jawa
  • Piwulang R.M Suryopranoto
  • Ayo Dolanan! Mengenal Kembali Tembang Dolanan dan Permainan Anak

Arsip

  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021

Kategori

  • Artikel
  • Infografis
  • Video

Meta

  • Masuk
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • web instansi
Universitas Gadjah Mada

Menara Ilmu – Smarabudaya

Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gadjah Mada

Jl. Trengguli No. E9, Bulaksumur, Yogyakarta
+62 (274) 521317
kebudayaan.pusdi@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju