
Masa kanak-kanak adalah masa yang menyenangkan, pada usia tersebut kita mulai belajar dengan bahagia melalui bermain. Dunia anak-anak merupakan dunia yang menyenangkan dan penuh warna, namun juga sarat akan nilai-nilai budi pekerti. Di Jawa kesenangan dan budi pengajaran budi pekerti tertuang pada tembang dolanan dan dolanan bocah. Tembang dolanan merupakan salah satu jenis lagu yang populer dalam masyarakat Jawa yang ditujukan untuk dinyanyikan oleh anak-anak sebagai saran bermain dan belajar. Sedangkan dolanan bocah merupakan bentuk permainan anak tradisional yang ada di Jawa, terkadang tembang dolanan tergabung menjadi bagian dalam suatu dolanan bocah. Tembang dolanan dan dolanan bocah tidak serta merta hanya menjadi wahana bermain anak-anak akan tetapi juga sebagai media pembelajaran edukatif dan juga sebagai media pendidikan karakter.
Menurut ajaran Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Nasional, permainan anak yang ditujukan untuk pendidikan, harus memenuhi persyaratan, yakni:
- Permainan anak harus menyenangkan dan menggembirakan, karena kegembiraan adalah pupuk bagi tumbuhnya jiwa.
- Permainan anak harus memberi kesempatan pada anak untuk berimajinasi. Jadi anak jangan dibebani pekerjaan yang memaksa mereka untuk hanya meniru sesuatu yang tidak hidup dalam jiwanya.
- Permainan anak harus mengandung semacam tantangan sehingga merangsang daya kreatifitas untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai kemenangan.
- Permainan anak hendaknya mengandung keindahan atau nilai seni, karena rasa keindahan akan menarik jiwa ke arah keluhuran budi.
- Permainan anak harus mengandung isi yang dapat mendidik anak-anak ke arah ketertiban, kedisiplinan, dan sportifitas, karena ketertiban akan mendidik rasa kesosialan yang berguna di mas mendatang. (Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, 2013:252-253)
Selain syarat-syarat yang ada di atas, menurut Suyami, (2021:31) permainan anak (dolanan bocah) memiliki sembilan fungsi, yaitu: fungsi rekreatif, membina fisik, melatih keterampilan, melatih ketelitian, melatih keseksamaan, mengasah konsentrasi, belajar kesenian, belajar berkompetisi, dan belajar menerjemahkan pesan-pesan moral yang termuat di dalamnya. Syarat-syarat dan fungsi-fungsi yang dipaparkan di atas secara tidak sadar dapat ditemui pada tembang dolanan dan dolanan bocah.
tembang dolanan dan dolanan bocah hadir di tengah kehidupan masyarakat Jawa sebagai media pembelajaran kebudayaan,dalam hal ini khususnya bahasa dan budaya Jawa yang mendukung penanaman budi luhur. Rubrik ini akan membahas secara berkala tentang tembang dolanan dan dolanan bocah yang hadir untuk mengajak orang tua bernostalgia akan ingatan kebahagiaan yang ada di masa lampau, serta menjadi tempat pewarisan agar tembang dolanan tetap dinyanyikan dan dimainkan sehingga dapat melahirkan kebahagiaan di masa kanak-kanak yang tak lekang oleh waktu.
Penulis: Taruna Dharma Jati
Ilustrator: Amabilita Svara